Sragen – Stefanus Revy Ario A., mahasiswa Teknik Geodesi Universitas Diponegoro, bersama rekan-rekannya dari KKN TIM 1 Universitas Diponegoro Tahun 2025, berhasil menyelesaikan program kerja pembuatan "Peta Batas Desa" di Desa Sunggingan, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen. Program ini mencakup pembuatan peta yang meliputi batas desa, batas dusun, dan batas RT, serta pembuatan "Peta Wilayah Kerja Kepala Dusun". Pembuatan peta ini dilatar belakangi karena minimnya informasi spasial yang akurat terkait batas wilayah di Desa Sunggingan, yang selama ini menjadi kendala dalam pengelolaan administrasi dan pembangunan desa.

Desa Sunggingan terdiri dari 20 RT dan 16 dusun, yaitu Bulakrejo, Bulaksari, Pondok, Pilangsari, Sunggingan, Ngrombo, Sendangsari, Bundersari, Karangnongko, Gagan, Kropak, Tegalsari, Selorejo, Karangploso, dan Kedungwinong. Selain peta batas administrasi, tim juga membuat peta wilayah kerja kepala dusun yang terbagi menjadi empat wilayah. Masing-masing kepala dusun memiliki tanggung jawab atas wilayah tertentu: Kadus 1 (Bpk. Aziz Irsyadul Arsyad) meliputi RT 01, 02, 03, 04, dan 05; Kadus 2 (Bpk. Agus Joko Suripto) meliputi RT 06, 07, 08, dan 09; Kadus 3 (Bpk. Slamet Widodo) meliputi RT 10, 11, 12, dan 13; serta Kadus 4 (Bpk. Sumeri) meliputi RT 14, 15, 16, 17, 18, dan 19. Pembagian ini diharapkan dapat memudahkan koordinasi dan pengelolaan wilayah oleh para kepala dusun.

Program kerja ini memiliki urgensi mengingat Desa Sunggingan masih minimnya informasi pemetaan terkait penentuan batas wilayah secara jelas dan akurat, baik antar-dusun maupun antar-RT. Tujuan utama dari pembuatan peta ini adalah menyediakan informasi spasial yang akurat untuk dijadikan acuan oleh pemerintah desa dan masyarakat. Dengan adanya peta ini, diharapkan proses administrasi, pembangunan, dan pengelolaan wilayah di Desa Sunggingan dapat berjalan lebih efektif dan terarah. Dukungan dari mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kemajuan Desa Sunggingan.